PEMERINTAH DESA TAJUR


" BERSAMA MEWUJUDKAN DESA YANG MANDIRI "



==== Sekretariat : Jalan Raya Kajen - Kandangserang Kabupaten Pekalongan Kodepos 51163 ====

Selasa, 29 November 2011

Masterplan Desa Tajur (4)

2.6 RENCANA PENGEMBANGAN AGRIBIS

2.6.1 Rencana Sub Sistem Pra Produksi

Rencana pengembangan agribis pada sub sistem pra produksi di Desa Tajur meliputi perencanaan pembenihan, pemupukan, serta perencanaan mesin atau alat-alat produksi pertanian.

Untuk mempermudah akesebilitas petani dalam rangka mendapatkan benih tanaman, perlu dibangun balai penelitian dan pembenihan tanaman. Keberadaan balai ini akan memegang peranan penting dalam rangka penyediaan benih serta penelitian tanaman sehingga diharapkan dengan adanya balai ini petani tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan benih serta mampu dihasilkan benih tanaman baru yang mempunyai kualitas yang lebih baik.Hasil pertanian organik mempunyai nilai jual yang tinggi serta diminati oleh banyak konsumen. Sehingga untuk menunjang komoditas pertanian yang bersifat organik, perlu didukung penggunaan pupuk organik oleh petani. Pemanfaatan pupuk organik lebih menguntungkan daripada penggunaan pupuk anorganik meskipun pada saat ini lebih banyak petani yang menggunakan pupuk anorganik daripada pupuk organik. Untuk menjaga ketersediaan pupuk perlu dibuat gudang pupuk.

Mesin dan alat pertanian modern diperlukan dalam menunjang efisiensi dan efektifitas pengolahan tanah. Perencanaan mesin dan alat pertanian perlu dilakukan kerjasama dengan perguruan tinggi atau instansi lain.Itu semua di karenakan topografi Desa Tajur sangat beragam

Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Agribis Sub Sistem Pra Produksi Di Desa Tajur

No

Aspek

Rencana

1

Benih

- Balai penelitian dan pembenihan.

- Informasi benih terbaru dengan kualitas dan harga yang

terjangkau dari PPL kepada petani.

- Penyediaan benih tanaman pada kelompok-kelompok tani.

- Pengoptimalan fungsi kios pertanian masyarakat dalam

penyediaan benih tanaman.

2

Pupuk

- Pemanfaatan dan pengusahaan pupuk organik untuk

meningkatkan nilai tambah produksi pertanian.

- Pembuatan gudang pupuk organik.

3

Mesin dan Alat Pertanian

- Pengusahaan alat-alat pertanian modern yang

mempermudah dalam proses pengolahan tanah dan

tanaman.

Sumber : Hasil Analisis

2.6.2 Rencana Sub Sistem Produksi

Pengembangan sub sistem produksi merupakan kegiatan yang menggunakan barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan produk pertanian.

Pengembangan sub sistem ini meliputi aspek teknologi pengolahan tanah, sistem irigasi, serta pemasaran hasil produksi pertanian.

Bentuk rencana pada aspek pengolaan tanah adalah dengan pengenalan teknologi pengolahan tanah yang efektif dan efisien, serta memperhatikan daya dukung lingkungan disekitarnya, sehingga akan mempermudah dalam proses bertani (on farm) itu sendiri. Pengenalan teknologi kepada petani melalui pemberian informasi dari petugas penyuluh lapang yang ada di wilayah tersebut.

Perencanaan pada aspek irigasi berupa pengoptimalan fungsi dan kinerja Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) yang ada pada tiap wilayah Desa. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan mengatur ketersediaan air irigasi pada lahan pertanian.

Perencanaan pada aspek pemasaran hasil produksi pertanian berupa pembangunan sarana pemasaran serta strategi pemasaran yang tepat.

Pembangunan sarana pemasaran komoditas pertanian diperlukan dalam rangka melokalisir petani, penjual, dan konsumen. Sarana pemasaran yang dimaksud adalan Pasar Agribisnis, dimana pasar ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan (profit oriented) tetapi juga mendorong pengembangan pertanian. Disamping perencanaan sarana pemasaran, juga harus didukung oleh strategi pemasaran yang tepat, misalnya penentuan rotasi tanaman untuk menghindari turunnya harga komoditas pertanian.

Tabel 3.3 Rencana Pengembangan Agribis Sub Sistem Produksi Di Desa Tajur.

No

Aspek

Rencana

1

Teknologi pengolahan tanah

- Pengenalan teknologi pengolahan tanah yang efektif,

efisien, dan memperhatikan daya dukung lingkungan

disekitarnya

2

Irigasi

- Mengoptimalkan fungsi dan kinerja HIPPA dalam rangka

mengelola sumberdaya air sebagai irigasi lahan pertanian.

3

Pemasaran

- Pembangunan sarana pemasaran komoditas pertanian yang

berorientasi pada pengembangan komoditas pertanian Pasar

Agribis).

- Strategi pemasaran berdasarkan rotasi tanaman untuk

menghindari turunnya harga komoditas.

Sumber : Hasil Analisis

2.6.3 Rencana Sub Sistem Pasca Produksi

Pengembangan agribis pada sub sistem pasca produksi merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Rencana yang dikembangkan adalah pengembangan industri kecil, pengadaan teknologi, serta strategi pemasaran hasil produksi.

Pengembangan industri kecil yang mengolah hasil produksi pertanian khususnya hortikultura yang berupa sayuran( Jamur kayu) dan buah-buahan dimulai dari beberapa wilayah desa yang akan dijadikan inti (core), yang diharapkan akan berkembang pada wilayah lain disekitarnya (cluster). Dari beberapa cluster akan membentuk inti baru yang dapat mengembangkan wilayah disekitarnya dan seterusnya, sehingga akan terbentuk kawasan industri kecil.

Untuk mendukung berkembangnya industri kecil perlu diupayakan pengadaan teknologi pengolahan hasil pertanian yang tepat guna dan mempunyai efisiensi yang besar, sehingga diharapkan akan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil industri kecil.

Dalam pengembangan industri kecil perlu didukung dengan pemasaran dan permodalan. Strategi pemasaran dapat dibentuk melalui jaringan pemasaran baru atau mengikuti pola jaringan pemasaran yang telah ada. Permodalan perlu diupayakan dalam rangka pengembangan industri kecil.

Tabel 3.4 Rencana Pengembangan Agribis Sub Sistem Pasca Produksi Di Desa Tajur

No

Aspek

Rencana

1

Pengembangan Industri Kecil pengolah hasil pertanian

- Pengembangan industri kecil pengolah hasil produksi

pertanian,

khususnya hortikultura (buah-buahan).

- Pengadaan teknologi pengolahan hasil pertanian.

- Pengadaan permodalan yang lunak dan ringan dalam rangka

mengembangkan industri kecil.

- Strategi pemasaran hasil industri kecil yang tepat melalui

pembentukan jaringan pemasaran.

- Peningkatan sumberdaya masyarakat dalam mengolah hasil

pertanian.

Sumber : Hasil Analisis

2.6.4 Rencana Sub Sistem Penunjang

Pengembangan sub sistem usaha penunjang adalah bagian akhir yang merupakan sub sistem jasa bagi sub sistem agribisnis hulu, sub sistem usaha tani dan sub sistem agribisnis hilir yang meliputi : penelitian dan pengembangan, perkreditan dan asuransi, transportasi dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi). Arahan perencanaan pengembangan sub sistem penunjang seperti berikut :

Tabel 3.5 Rencana Pengembangan Agribis Sub Sistem Pendukung Di Desa Tajur

No

Aspek

Rencana

1

Informasi

- Perencanaan pusat informasi agribisnis dan pariwisata

(tourism information)

2

Kredit

- Penyiapan lembaga keuangan yang membantu permodalan

bagi masyarakat petani dan bagi pengembangan industri

kecil (KUD, KSP, dll)

- Permodalan bagi petani dan masyarakat dengan sistem

ringan dan lunak.

3

Kebijakan pemerintah kabupaten

- Rencana makro pengembangan agribis

- Dukungan Pemerintah dalam mencari investor baik yang

berskala lokal maupun nasional khususnya untuk

pengembangan potensi pertanian dan agribisnis, sehingga

bisa meningkatkan perekonomian dan pendapatan daerah.

4

Pendidikan dan pelatihan

- Pelatihan staf perintis, pembimbing, dan pengawas

pelaksanaan industri kecil pengolah hasil pertanian.

- Pelatihan pada masyarakat terkait dengan pengembangan

industri kecil di kawasan agrowisata.

Sumber : Hasil Analisis

2.7 RENCANA SISTEM TRANSPORTASI

2.7.1 Rencana Jaringan Jalan dan Pola Pergerakan

Permasalahan - permasalahan yang timbul saat ini dalam kaitannya dengan jalur yang terdapat di Desa Tajur adalah :

1. Tidak adanya jalur jalan yang memadai menuju ke wilayah Agribisnis Desa Tajur

2. Tidak menunjangnya kondisi jalan menuju potensi wisata (Air Terjun Bekakak, Air Terjun Sisusun, Situs Watu Belah dan Watu Pawon di Wana Wisata )

3. Belum berkembangnya objek-objek wisata yang potensial.

Perencanaan jaringan jalan dalam sebagai prasarana pendukung di kawasan Desa wisata adalah :

1. Perbaikan jalan menuju lahan pertanian atau kawasan agribisnis (jalan usaha tani) pada tiap

wilayah desa untuk mempermudah distribusi hasil pertanian menuju lokasi pasar.

2. Pembangunan ruas jalan tembus dari Desa Pusat Pertumbuhan (Dusun Tajur) menuju

Desa Windurojo Kecamatan Kesesi.

3. Perbaikan ruas jalan Desa untuk meningkatkan mobilitas penduduk, barang, dan jasa.

4. Permbangunan ruas jalan menuju lokasi Wana Wisata.

Jalur atau akses yang akan direncanakan adalah dengan mengaspal jalan telfrod AMD yang melalui Dusun Tajur sebagai pusat d ari pertumbuhan penduduk Desa Tajur, menuju jalan tembus Desa Windurojo Kecamatan Kesesi.gambar rencana jalan diatas (gambar 3).

Terkait dengan pengembangan kawasan Agrowisata yang akan menimbulkan multiplier effect berupa kegiatan-kegiatan perdagangan dan pariwisata sebagai pendukung dan pergerakan publik. Rencana jalur transportasi diklasifikasikan kedalam tiga jalur utama yaitu sebagai berikut:

Ø Jalur I ; Dusun Combong – Dusun Kaliguci– Dusun Tajur – dan Dusun Semeda (Jalur/Lintas

Wisata)

Jalur lintas wisata diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan wisata bagi pengunjung dengan berbagai paket yang ditawarkan. Adapaun paket wisata yang dapat dinikmati pada jalur ini adalah Agrowisata Durian, Wana Wisata, Kolam Renang, dan Kolam Pemancingan.

Ø Jalur II ; Jalan-jalan Lingkungan/Jalan Desa (Jalur/ Lintas Publik)

Jalur Lintas Publik merupakan jalur yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat untuk kepentingan harian.

Untuk menunjang perkembangan kawasan yang terencana dengan baik dan meminimalisir permasalahan dimasa mendatang, perlu konsep pembagian jalur/lintas yang diklasifikasikan berdasarkan rencana kegiatan utama yang akan terkena multiplier effect. Multilplier effect kegiatan-kegiatan utama seperti Pasar, Wisata, Aktifitas-aktifitas publik sehari-hari akan menimbulkan pergerakan yang berbeda-beda tingkatannya. Dengan pemisahan jalur inilah kemungkiman kepadatan lalu lintas dimasa mendatang dapat terkendali. Berdasarkan rencana jalur transportasi terdapat beberapa paket agropolitan yang dapat dinikmati oleh masyarakat, antara lain :

° Paket Pada Jalur I (Lintas Perdagangan)

Paket Agrowisata yang dapat dimikmati pada lintas perdagangan berupa kegiatan-kegiatan pelayanan jasa dan perdagangan hasil pertanian. Untuk itu bagi masyarakat dengan tujuan °belanja dapat melalui lintas perdagangan Paket Agrowisata Pada Jalur II (Lintas Wisata).

Pada jalur ini paket agrowisata yang dapat dinikmati berupa kegiatan-kegiatan berwisata baik itu Wisata Alam, Wisata Belanja, maupun Wisata Pendidikan

° Paket Wisata pada Pada Jalur III

Pengembangan pada jalur ini merupakan pengembangan kawasan dalam jangka panjang. Aspek-aspek kegiatan yang akan berkembang pada kawasan ini merupakan multiplier effect dari pusat kegiatan Desa Wisata. Untuk itu pengembangan pada zona-zona ini merupakan pengembangan dalam jangka panjang dan memerlukan waktu yang lama dalam hal ini di wilayah Desa Tajur yang akan terbentuk daerah effect adalah di sebelah timur dan barat di sebelah timur karena memang letaknya yang sudah memang ada fasilitas sarana jalan yang memadai sedangkan untuk yang sebelah barat karena dekat dengan pemukiman - pemukiman penduduk.